Berlakukan Zonasi Nilai Tanah. Selama lebih dari lima tahun, besaran Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Lamongan
tidak mengalami kenaikan. Sedangkan penentuan perhitungan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) didasarkan pada NJOP PBB.
Terkait itu, kedepan akan dilakukan zonasi nilai tanah dengan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lamongan dan tenaga ahli. Mengawali rencana tersebut, dilakukan penandatangan nota kesepahaman bersama antara Pemkab Lamongan dengan BPN Lamongan terkait optimalisasi pendapatan dari sektor BPHTB di Ruang Kerja Bupati Lamongan, Kamis (18/9).
Dari pihak Pemkab Lamongan diwakili Bupati Fadeli dan dari BPN dihadiri langsung oleh Kepala BPN Lamongan
Asuh Suahman. Juga hadir Sekkab Yuhronur Efendi bersama perwakilan
Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan notaris, Siti Reynard, Nurhadi dan
Putu Eka Putri.
Fadeli dalam kesempatan itu mengatakan pada prinsipnya setuju dengan
rencana penyesuaian NJOP. Namun dia mewanti-wanti agar penetapannya
dilakukan secara proporsional sehingga tidak menimbulkan gejolak.
Sementara Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Lamongan
Mursyid dikonfirmasi terpisah menyebutkan pasca penandatangan nota
kesepahaman bersama itu akan segera ditindaklanjuti dengan pendataan dan
pengumpulan harga riil pasatn tanah.
“Pengumpulan data tersebut akan melibatkan BPN dan tenaga ahli dari Sekolah Pertanahan Yogyakarta untuk selanjutnya digunakan sebagai basis pengklasifikasian zonasi nilai tanah, “ terang dia.
Terkait sosialisasi, Mursyid mengatakan akan melakukannya pada Bulan
Oktober 2014 kepada seluruh camat, PPAT dan Kades/Lurah oleh BPN, Ikatan
Notaris dan Ikatan PPAT bersama instansi terkait.
“Hasil dari pungutan BPHTB ini sepenuhnya akan dimanfaatkan untuk pembangunan di Lamongan seperti pembanguan infrastruktur dan pertanian, “ imbuh dia.
Sejak pemungutan BPHTB menjadi kewenangan daerah, ada kecenderungan
penerimaannya terus naik. Di tahun 2013, dari target sebesar Rp 4,3
miliar, bisa terealisasi 158,86 persen atau sebesar Rp 6.830.880.709.
Kemudian di tahun 2014, dari target Rp 4 miliar, sampai dengan awal
September sudah terealisasi sebesar Rp 7.8883.023.213, atau 197,08
persen.
0 comments:
Post a Comment