Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai menyusun strategi
supaya pergantian ujian nasional (unas) menjadi evaluasi nasional (enas) tidak
terkesan sekedar ganti baju. Diantaranya adalah, mulai menerapkan ujian online
(computer based test/CBT) tahun depan. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam
mengatakan, ujian akhir secara online sudah digagas pemerintah sejak beberapa
tahun terakhir.
Di antara tujuannya adalah, penghematan anggaran untuk percetakan naskah
ujian. Selain itu juga memaksimalkan kegunaan teknologi informasi dalam dunia
pendidikan dan menekan potensi naskah ujian bocor.
"Pelaksanaan ujian online pada 2015 sifatnya masih piloting," kata
Nizam di Jakarta kemarin.
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu memperkirakan jumlah siswa yang
akan menyelenggarakan ujian akhir berbasis online itu mencapai 500 ribu siswa.
Rinciannya adalah 50 ribu hingga 100 ribu siswa dari SMA dan 400 ribu siswa
SMK.
Nizam mengatakan SMK yang bakal ditunjuk menyelenggarakan ujian akhir
berbasis online adalah SMK Pembina atau SMK unggulan. Seperti diketahui,
Kemendikbud telah mengeluarkan standar khusus untuk menetapkan sebuah SMK masuk
kategori pembina.
"Siswa yang mengerjakan ujian secara online, tidak mendapat kertas
ujian lagi. Mereka mengerjakannya pakai komputer dan mouse," terangnya.
Panitia sudah mengumpulkan bank data butir soal ujian untuk dikerjakan siswa
secara online.
Nilai yang didapat peserta ujian langsud di-record panitia tanpa repot-repot
memindai lembar jawaban komputer (LJK).
Dengan estimasi penggunaan paket kertas soal ujian berkurang untuk setengah
juta anak, Nizam mengatakan anggaran unas 2015 (rencanaya diganti enas) tidak
sebesar tahun-tahun sebelumnya. Seperti diketahui anggaran unas setiap tahun
rata-rata sekitar Rp 600 miliar.
Nizam menjelaskan karena ujian akhir online masih bersifat piloting, tetap
ada siswa yang mengerjakan soal berbasis kertas (paper based test). Untuk itu
Kemendikbud tetap membuka lelang logistik unas 2015. Rencananya tender logistik
unas 2015 dibuka awal Januari depan.
Terkait kepastian perubahan unas menjadi enas, Nizam masih belum bisa
menegaskannya.
"Belum ada keputusan dari Pak Menteri (Anies Baswedan, red). Yang saya
tahun (perubahan unas menjadi enas, red) masih dibicarakan," ungkap Nizam.
Ketika ada perubahan, Nizam memastikan bakal keluar keputusan resmi dari
Mendikbud.
Inilah Tiga Pendekatan UN Online yang Akan Dilaksanakan
Ujian Nasional Online atau CBT (Computer Base Test) akan dilaksanakan dengan
menggunakan beberapa pendekatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
penyelenggaraan ujian. Secara garis besar terdapat tiga alternatif sistem,
yaitu off-line, semi-online, dan on-line.
Ketiga sistem ini memiliki spesifikasi masing-masing. CBT off-line,
digunakan untuk sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan jaringan internet.
Sehingga pelaksanaan ujiannya melalui jaringan area lokal (LAN) di sekolah.
CBT semi-online, program dikendalikan secara online oleh institusi
pendidikan setempat sebagai penyedia layanan (provider) daerah. CBT on-line,
yaitu program dikendalikan secara on-line langsung oleh Kemendikbud di Jakarta
sebagai provider pusat.
Ujian Nasional Online yang akan diselenggarakan beberapa tahun ke depan
dilaksanakan untuk meniadakan kekurangan pada pelaksanaan UN manual. Sebab
ujian berbasis kertas saat ini masih banyak memiliki kelemahan. Diantaranya,
bentuk soal yang digunakan pada satu tes sulit untuk dibuat bervariasi.
Tampilan soal terbatas, hanya dua dimensi. Memerlukan banyak biaya
penggandaan yang cukup besar, termasuk untuk pengamanan kerahasian soal.
Pengolahan hasil memerlukan waktu yang relatif lama.
Oleh karena itu salah satu alteratitf yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Saat ini teknologi tersebut sedang berkembang ke arah penilaian pendidikan.
Bentuk pemanfaatannya dengan menerapkan bentuk ujian berbasis komputer
(Computer-Based Test-CBT). Pemanfaatan komputer sebagai media dalam pelaksanaan
ujian merupakan upaya untuk membiasakan siswa berinteraksi dengan teknologi.
Selain itu pemanfaatan TIK dapat dilakukan untuk penilaian diri sendiri,
meningkatkan wawasan dan kemampuan TIK, serta menguatkan pembelajaran melalui
latihan ujian.
0 comments:
Post a Comment