Lamongan kembali mencatatkan diri dalam Musium Rekor Indonesia (MURI). Kali ini dengan rekor pengenalan bulutangkis usia dini dengan metode shutlle on The Road yang di ikuti 1480 Peserta. Lebih istimewa pencatatan rekor MURI yang ke 7 di Lamongan dihadiri oleh Development Manager Badminton World Federation ( BWF ) John Shearer. Juga terlihat hadir Wakil Sekjen pimpinan pusat persatuan bulutangkis selurih Indonesia ( PP PBSI ) Achmad Budiarto bersama ketua pengprov PBSI Jatim Widjanarko Adi Mulya, Kabid Pembinaan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky yang juga juara dunia 1995 bersama Ricky Subagja dan Bupati Lamongan
Oleh Manajer MURI
Sri Widayati, piagam
pencatatan rekor tersebut
diserahkan kepada Widjanarko
Adi Mulya, Fadeli dan Nur Salim
selaku
pemrakarsa kegiatan. “Ini berarti adalah rekor MURI yang
ketujuh di Lamongan, “ sebut Sri Widayati.
Diungkapkannya, rekor sebelumnya adalah pembuatan wingko
babat (2005), bakar ikan di atas kapal (2006), kain tenun ikat terpanjang
(2009), rekor
menulis puisi terbanyak (2012), batik cap menggunakan bahan
alami (2012) dan tabungan celengan (2014).
“Panitia pada awalnya mendaftarkan sebanyak 1.00 peserta.
Namun dari hutangan kami, ternyata mencapai 1.480 orang peserta, “ kata dia.
Rekor MURI
ketujuh untuk Lamongan
ini bernomor 6.713/R.MURI/XI/2014. Shuttle Time on The Road itu sendiri dilaksanakan
di sepanjang Jalan
Lamongrejo di 51 lapangan.
Nur Salim menyebut kegiatan Shuttle Time on The Road itu
sebagi upaya pengenalan bulu tangkis kepada anak usia dini. Juga untuk
mengangkat citra
positif dan pengalaman yang menyenangkan dlaam bulu tangkis.
Sebelum pelaksanaan Shuttle Time on The Road tersebut,
penitia kegiatan telah melaksanakan kegiatan pelatihan konshuttle time kepada
puluhan guruguru. konsepnya sendiri adalah program pengembangan yang diberikan
kepada guru di sekolah dasar berupa pelatihan mengajar bulutangkis untuk siswa.
Bupati Fadeli di kesempatan itu memberikan apresiasi kepada
Nur Salim, selaku pelaksana kegiatan. Kegiatan ini membuka ruang prestasi
olahraga bulu
tangkis Lamongan untuk
menuju tingkat yang
lebih tinggi. “Disampaikan
terima kasih kepada
seluruh pemrakarsa kegiatan
ini. Semoga kerja
keras kita semua
membawa bulu tangkis semakin jaya, “ pesan dia.
0 comments:
Post a Comment