Dinas PU Pengairan Lamongan sudah mengeluarkan prediksi terkait curah hujan di musim tanam 2014/2015. Dinas PU Pengairan Lamongan sudah mengeluarkan prediksi terkait curah hujan di musim tanam 2014/2015. Mereka memperkirakan curah hujan akan mirip dengan tahun 2012 yang rata-rata mencapai 1.614 mm.
Jika memang nantinya curah hujan di musim tanam 2014/2015 tersebut sama dengan tahun 2012, itu berarti terjadi penurunan rata-rata curah hujan. Karena curah hujan dalam 1 dekade terakhir di Lamongan mencapai 1.627 mm dan curah hujan selama tahun 2013 mencapai 1.730 mm.
Data tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Dinas PU Pengairan Supandi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni.
Sementara musim hujan nanti diperkirakan baru akan terjadi di awal Bulan Nopember 2014. Itupun tidak semua wilayah sudah akan hujan di Bulan November.
Yang diperkirakan sudah akan mengalami musim hujan pertama diantaranya di wilayah sekitar Babat, Karanggeneng dan Kedungpring. Sementara beberapa wilayah seperti Lamongan, Karangbinangun, Laren dan Brondong, diperkirakan musim hujan baru akan mulai di Bulan Desember 2014.
Untuk daerah di sekitar Rawa Jabung di Kecmaatn Laren, disarankan agar memulai musim tanam padi paling cepat di Bulan Januari 2015. Karena saat itu air diperkirakan sudah cukup melimpah.
Sedangkan untuk wilayah di sekitar Kecamatan Kedungpring dan Sugio, bisa memulai musim tanam di Bulan Desember 2014. Demikian pula untuk wilayah di sekitar Karanggeneng dan Turi, tanam padi bisa dimulai pada Bulan Desember 2014.
Sementara itu, menjelang musim hujan, dalam Perubahan APBD 2014 Pemkab Lamongan kembali menganggarkan pengerukan waduk sebanyak 19 lokasi. Sehingga total waduk yang tahun ini dikeruk mencapai 70 lokasi dengan anggaran mencapai Rp 6,304 miliar.
Tambahan kegiatan pengerukan 19 lokasi dengan anggaran sebesar Rp 2,403 miliar tersebut diantaranya untuk Waduk Lembeyan Desa Doyomulyo Kecamatan Kembangbahu.
Kemudian pengerukan Waduk Guminingrejo Desa Guminingrejo Kecamatan Tikung dan Pengerukan Waduk Balong Desa Kreteranggon Kecamatan Sambeng.
Pengerukan tersebut, ujar dia, selain untuk melakukan normalisasi waduk dari sedimen dimaksudkan untuk meningkatkan volume tampung air hujan. “Ini bagian dari upaya antisipasi mengatasi kekeringan di musim kemarau, dengan menyediakan sumber air baik untuk pertanian maupun air bersih, “ kata dia.
Selain melakukan pengerukan waduk, Pemkab Lamongan melalui PAPBD 2014 juga menambah lokasi sungai yang dikeruk. Yakni sebanyak 12 lokasi sungai dengan total anggaran Rp 1,183 miliar. Sementara sebelumnya sudah dilakukan pengerukan terhadap 8 lokasi sungai dengan anggaran Rp 1,022 miliar.
Diantara sungai yang dikeruk di musim kemarau ini adalah Kali Desa Miru Kecamatan Sekaran dan Kali Desa Sumberaji - Banjarejo Kecamatan Sukodadi.
Juga melakukan pengerukan untuk Saluran Sluis Konang dan Karangturi di Kecamatan Glagah serta Kali Gendongkulon Kecamatan Babat dan Pembersihan Kali Asinan yang berada di Kecamatan Brondong.
0 comments:
Post a Comment