11/01/2014

Menanamkan Sikap Disiplin Pada Anak

Menanamkan Sikap Disiplin Pada Anak - Seorang guru seharusnya punya wawasan mengenai cara yang baik untuk mendisiplinkan anak guna memudahkan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya: ingin menanamkan belajar ibadah, belajarnya ditingkatkan agar bias mencapai prestasi yang gemilang. Salah satu faktor yang terpenting adalah dengan menggunakan‘’STRATEGI PENANAMAN DISIPLIN PADA ANAK’’.


Menanamkan Sikap Disiplin Pada Anak


Berdasarkan pengalaman yang berprofesi sebagai  guru, pasti mengalami sekali-sekali didatangi wali murid yang bermaksud untuk mengkonsultasikan putra–putrinya,  menyakan bagaimana caranya untuk mengatasi putra-putrinya. Supaya tidak bandel bila disuruh sholat, mengaji, bahkan disuruh potong rambut-pun kadang-kadang tidak mau. Dari pengalaman study kasus yang demikian ini, hendaknya guru membagi pengalamannya pada wali murid untuk menyamakan persepsi untuk membina dan mendidik putra –putri kita.
Keluarga merupakan lingkungan utama dan pertama dalam membentuk karakter anak. Untuk membentuk karakter seseorang perlu adanya penanaman disiplin, karena disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tetentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama yang meningkatkan kualitas mental dan moral. Jadi inti dari disiplin yaitu membiasakan anak untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan aturan yang ada dilingkungannya.

Ketika sudah berdisiplin, anak dapat mengarahkan dirinya sendiri tanpa pengaruh atau perintah dari orang lain. Dalam pengaturan diri ini,berarti anak sudah mampu menguasai tingkah lakunya sendiri dengan berpedoman pada norma–norma yang jelas, standar-standar dan aturan–aturan yang sudah menjadi milik sendiri. Dengan disiplin anak juga mampu menumbuhkan rasa tanggungjawab pada diri sendiri. Adapun cara yang paling baik untuk mendisiplinkan anak adalah dengan tahapan-tahapan tertentu yang harus dimiliki oleh kedua orang tua yaitu: orang tua harus mengetahui dasar dasar penerapan disiplin. Adapun dasar –dasar displin adalah sebagai berikut: 

Tentukan perilaku khusus yang ingin diubah
Kita sebagai orang tua harus menentukan kepribadian yang akan ditanamkan kepada anak dengan member arahan sekaligus contoh kepada mereka. Misalnya dalam menanamkan nilai kebersihan. Ketika kita menyuruh anak untuk merapikan mainannya, yang  harus dilakukan adalah memberi contoh dan arahan bahwa ibu menginginkan sebelum anak-anak pergi bermain keluar rumah harus merapikan mainannya.
Katakan dengan tepat apa yang bapak ibu inginkan
Sampaikan apa yang bapak ibu  inginkan dengan tepat kapada anak. Contoh: kita sampaikan kepada anak kita, jika ingin minta sesuatu sebaiknya tidak usah dengan merengek, karena merengek itu perbuatan yang kurang baik. Setelah itu kita beri arahan bahwa cara meminta yang baik adalah dengan bahasa dan ucapan yang sopan, nada yang baik, tidak usah keras-keras. Dengan begitu insyaAllah permintaannya akan dipenuhi.

Puji anak jika ia melakukan perintah ayah ibu
Jangan sekedar memuji “BAGUS…………..PINTAR………..” tapi pusatkan perhatian atau pujian itu pada anak, karena perilaku itulah yang akan kita kendalikan.

Tetaplah memuji bila perilaku yang baru memerlukan dukungan pujian.
Kita menginginkan perilaku yang baik,yang harus kita perhatikan adalah pemberian contoh yang baik. Maka tingkah laku yang kita inginkan akan ditiru dan dijalankan oleh anak kita dan pujian harus tetap kita berikan untuk mendorong mengulangi cara yang benar dalam melakukan sesuatu.

Hindari adu kekuatan dengan anak.
Taktik dan siasat untuk menghindar dari pertentangan antara  anak, ayah dan ibu harus kita gunakan. Misalnya: kita menginginkan anak kita tidur siang. Caranya kita pakai teknik mengalahkan waktu dengan mengatakan “coba nak bisa tidur siang sebelum jam 2 nggak?”, secara tidak langsung kita menyuruh tapi anak kita tidak merasa disuruh, itu hanya sebagai teknik kita untuk menghindari pertentangan kita pada anak.

Lakukan pengawasan
Ketika anak sedang bermain,maka orang tua dapat memantau waktu bermain dan membantu anak mempelajari kebiasan bermain dengan waktu yang terbatas. melakukan pengawasan ini bukan berarti melakukan pengawasan terus menerus melainkan seorang ayah dan ibu harus selalu menemani sepanjang hari.

Jangan mengingatkan anak pada perbuatan terdahulu.    
Jangan mengungkit perilaku salah yang sudah berlalu jika seorang anak melakukan kesalahan, karena mengungkit kesalahan hanya akan menimbulkan kemarahan dan hanya menjadikan kesalahan itu sebagai contoh yang tidak boleh dilakukan. Mengingatkan anak akan kesalahannya hanya merupakan latihan untuk membuat kesalahan yang baru.
Seorang ayah dan ibu hendaknya memiliki langkah–langkah dan dasar–dasar penerapan disiplin untuk memudahkan dalam mendisiplinkan anak. Selain langkah- langkah diatas, orang tua hendaknya mempunyai  suatu keyakinan dan kepercayaan bahwa dirinya mampu mendisiplinkan anak. Untuk mendisiplinkan anak memang dituntut kesabaran serta memahami langkah-langkah sebagai berikut.
Ayah dan ibu harus mempunya sifat TENANG
Bila ingin mendiplinkan anak menjadi tanang sebaiknya ayah ibu harus tenang terlebih dahulu.Usahakan jangan dalam keadaan marah ataupun cemas ketika menginginkan perubahan pada anak. Akan tetapi harus dalam keadaan tenang agar nasehat yang akan kita sampaikan kepada anak menjadi lebih jelas dan dapat diterima dengan baik.

Percaya pada Intuisi
Biasanya seorang ayah dan ibu adalah orang yang paling mengenal anaknya. Sehingga mengetahui dengan baik perilaku dan sifat anaknya.Hal ini memudahkan untuk mendisiplinkan anak. Dan yakinlah bahwa ayah dan ibu mampu mendisiplinkan anak .

Pemilihan waktu yang tepat.
Pemilihan waktu yang tepat tanpa menunda-nunda akan membuat anak memahami bahwa ia harus melakukan yang diminta oleh ayah ibunya. Untuk mendisiplinkan anak tentang waktu yang tepat harus selalu di ulang–ulang secara teratur.

Percaya pada kemampuan anak.
Ayah ibu sebaiknya  jangan mudah menyerah ataupun mudah terpancing  oleh perilaku anak sehingga menyebabkan kemarahan.Yakinlah bahwa ayah ibu mampu  untuk mendisiplinkan anak serta memiliki  kiat-kiat untuk menanamkan disiplin pada anak. Ayah dan ibu harus yakin bahwa anak dapat didisiplinkan. Bila satu atau dua kali gagal, bukan berarti bahwa anak itu tidak dapat didisiplinkan. Percayalah bahwa perubahan tingkah laku pada anak pasti akan terjadi karena anak mampu untuk belajar disiplin.
Untuk menanamkan disiplin pada anak, sebaiknya tidak hanya dengan  perintah atau marah-marah. Bisa jadi anak tidak memahami keinginan ayah ibu untuk menerapkan disiplin, anak hanya malah menangkap pesan kemarahan pada ayah ibu. Contoh: ayah ibu sering marah bila anaknya tidak mau membereskan mainan. Bila mainannya tidak dibereskan maka ayah ibu memberi hukuman. Cara lain adalah dengan memberi contoh (model).
Ayah ibu harus memberi contoh dan penjelasan agar anak memahami manfaat dari disiplin. Memberi contoh saja tidak cukup, tanpa menjelaskan maksudnya, membuat anak tidak mengerti mengapa ia harus bertingkah laku baik. Anak hanya melakukan sekedar mengikuti orang tuanya, sehingga terkadang menjadi salah mengartikan contoh yang dilihat.

Memberikan penjelasan dan tanya jawab.
Berikan penjelasan pada anak,apa yang harus dilakukan. Jangan lupa untuk memberi pula alasannya. Jelaskan pula manfaat bagi anak bila ia bertingkah laku baik. Ayah ibu harus yakin bahwa anak paham akan apa yang dilakukan. Penjelasan harus dilakukan berkali kali sampai anak tersebut mengerti kenapa harus dilakukan. Misalnya membuang  kulit pisang harus dibuang di tong sampah. Begitupula dengan kulit buah rambutan sama seperti kulit pisang,cara membuangnya harus juga di tong sampah. Selanjutnya , bila anak sudah menguasai perilaku tersebut, orang tua tidak perlu berada didekat anak agar perilaku yang baik itu muncul. Anak akan dengan senang hati memunculkan perilaku tersebut karena memahami manfaatnya.
Kesimpulannya adalah:
1. Untuk  menerapkan  disiplin  pada  anak, ada aturan utama yang jelas. Namun tetap ada kelenturan  dari aturan serta  disesuaikan dengan situasi yang dihadapinya.
2. Ayah dan ibu harus memperluas pengetahuan melalui buku,  televisi, majalah  dan media lainnya.
3. Ayah dan ibu tidak memaksakan keinginan tetapi lebih mengajar dan berbicara dengan baik sesuai dengan usia anak.
4. Mendisiplinkan anak tidak dengan ancaman atau hukuman. Namun dengan membantu anak memahami tujuan atau keuntungannya,bila ia melakuakan perilaku itu.
5. Jangan sering mencela anak, sehingga anak jadi sedih dan malu.
Dengan memahami cara-cara dan aturan yang harus dikusai saat mendisiplinkan anak,maka ayah dan ibu akan lebih mudah untuk mengajarkan tingkah laku yang baik kepada anak.Cara-cara yang sudah kami sampaikan diatas semoga di dapat digunakan untuk membantu mendisiplinkan anak dalam berbagai macam tingkah laku. Selain itu perlu diingat bahwa ayah ibu pasti dapat mendisiplinkan anak dan yakin bahwa anak pasti dapat disiplin. Bila  kedua hal diatas diingat,maka ayah ibu tidak akan cepat marah ketika sedang mengajarkan disiplin pada anak. SEMOGA URAIAN KAMI BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA ……AMIN.

0 comments:

Post a Comment