Meskipun ada banyak isu terkait mata pelajaran TIK di
Indonesia belakangan ini, ada juga beberapa kabar baik tentang pemerintah
Indonesia yang merangkul teknologi ke dalam sistem pendidikan di tanah air.
Mulai tahun ajaran depan yakni pada bulan Juli, lima sekolah menengah negeri di
Indonesia akan menerapkan program pembelajaran online penuh.
Tujuan dari program baru tersebut yakni untuk mengurangi
jumlah remaja putus sekolah di sekolah menengah atas di Indonesia. Setiap tahun
lebih dari lima juta lulusan sekolah menengah pertama tidak melanjutkan
pendidikan mereka. Program baru ini ingin membantu siswa untuk bisa mendapatkan
gelar SMA tanpa harus menginjakkan kaki di sekolah.
Beberapa sekolah di Indonesia menghadapi kesulitan untuk
menarik siswa melanjutkan pendidikan mereka, karena berbagai masalah seperti
keuangan, jarak yang jauh antara sekolah dan rumah, atau karena kurangnya
dukungan orangtua. Pemerintah akan menawarkan sejumlah insentif kepada siswa
yang berpartisipasi dalam program baru ini, seperti beasiswa, uang saku,
tablet, dan laptop. Pemerintah juga akan memberikan uang operasional ke
sekolah-sekolah yang berpartisipasi di program ini.
Lima sekolah negeri yang akan menerapkan program baru ini
adalah SMA Negeri 12 Merangin (Jambi), SMA Negeri 2 Padalarang (Bandung), SMA
Negeri 1 Kepanjen (Malang), SMA Negeri 1 Gambut (Banjar), and SMA Negeri 1
Narmada (Nusa Tenggara Barat).
Program pembelajaran online di Indonesia sebagian besar dijalankan oleh perguruan tinggi. Program seperti ini sudah dilakukan oleh Universitas Terbuka dan Universitas Bina Nusantara. Ada juga startup di Indonesia yang menyediakan platform pembelajaran online, seperti HarukaEdu, Zenius, dan Sibejoo.
0 comments:
Post a Comment