3/17/2015

Warga Lamongan Di tangkap Di Turki



Diduga akan bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. 16 (Warga Negara Indonesia) WNI diamankan saat berada diperbatasan Suriah-Turki, mereka terdiri dari 3 Keluarga. Salah satu keluarga terdiri 2 orang wanita dan 7 orang yang anak-anak adalah warga asal Lingkungan Gowa Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan (13/03/2015). 

Sumber informasi yang berhasil dihimpun panturajatim.com. 2 orang wanita WNI yang diperkirakan berangkat pada bulan Januari tersebut diamankan pemerintah Turki diketahui warga asal Lamongan adalah Ririn Andriani (38), Istri Achsanul Huda yang sudah berangkat dahulu dan bergabung dengan ISIS dan dikabarkan sudah meninggal di Syuriah. Serta Tiara atau yang biasa dengan panggilan akrabnya Umi Dafa tak lain istri dari Almarhum Muhammad Hidayah yang tertembak mati oleh Densus 88 di Tulungagung, dan memiliki hubungan darah dengan Achsanul Huda.

Menurut Pemerhati Kontra teroris Haris Abu Ulya berpendapat, dalam pandagan islam terkenal dengan tipologi hijrah memang ada kewajiban kemana dan dimana. “ terlebih lagi jika ada muslimin yang hijrah kemana pun tidak ada masalah dalam pandangan islam dan pemikiran sama yang dikembangkan oleh ISIS dengan pemikiran dimana kembalinya umat islam yang utuh, namun cara penyampaiannya gagasan tersebut kepada umat muslim itu termasuk legal asalkan tidak ada kategori yang melawan pidana.” Terang Abu Ulya.
Gagasan ISIS untuk mendirikan negara islam yang ditawarkan kepada masyarakat tersebut belum tentu laku dan diterima masyarakat, cara penawaranya tidak dengan teror karena islam juga tidak mengajarkan hal seperti itu. “ Jika ada kaum muslimin yang hijrah ke timur tengah mungkin tidak hanya ke ISIS bisa juga ke Al Qaidah karena pemahaman yang mereka miliki, hingga membuat sebagai kewajiban untuk membantu saudara muslim yang terdolimi.” Tandas pemerhati kontra teroris Abu Ulya.

AH alias Achsanul Huda adalah kakak dari Tiara dan Faruk seorang mantan komandan FPI Kabupaten Lamongan sebelum dibekukan oleh FPI Pusat yang bermarkas di Paciran, Lamongan. Sedangkan 7 lainnya yang masih anak-anak yaitu Agha Rustam Rohmatulloh, Alya Nur Islami, Qorin Munadiyatul Haq, Ikrimah waliyurrohman, Jauza Firdausi Nuzula, Nayla Syahidah, Abdurrahman Umaro. Sementara 2 Keluarga yang lain dari Ciamis, Jawa Barat dan satu orang dari Bandung, Jawa Barat.

Menaggapi 16 WNI yang diduga akan bergabung dengan ISIS, Mantan Komandan Jihad Ambon, Ali Fauzi mengatakan, " terkait 16 WNI masih belum ada deplu mengeluarkan siapa-siapa saja yang tertangkap," Jelas Ali Fauzi adik dari Bom Bali 1 Amrozi dan Ali Ghufron.

Sementara itu Lanjut Komandan Jihad, perekrutan anggota ISIS bukan kelompok baru. Yang saya tahu ada WNI yang tertangkap adalah seorang perempuan karena akan menyusul keluarganya yang sudah ada disana, ini greget istri yang ingin berkumpul dengan keluarganya.

Ali menambahkan kenapa mereka sampai tertangkap karena ketika grup pertama berangkat penjagaan di Turki dan Indonesia masih belum ketat, semakin menguat banyak pihak yang memberikan jalan mulus kepada kelompok yang akan bergabung dengan ISIS". Tegas Ustad Ali panggilan akrabnya.
Oleh pemerintah Turki ke 16 WNI terdiri 3 Keluarga tersebut diamankan karena diduga akan bergabung ISIS saat berada di perbatasan Turki dan akan menyebrang ke Suriah pada hari Rabu

0 comments:

Post a Comment