Diduga akan bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)
pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. 16 (Warga Negara Indonesia) WNI
diamankan saat berada diperbatasan Suriah-Turki, mereka terdiri dari 3
Keluarga. Salah satu keluarga terdiri 2 orang wanita dan 7 orang yang
anak-anak adalah warga asal Lingkungan Gowa Kelurahan Blimbing,
Kecamatan Paciran, Lamongan (13/03/2015).
Sumber informasi yang berhasil dihimpun panturajatim.com. 2 orang
wanita WNI yang diperkirakan berangkat pada bulan Januari tersebut
diamankan pemerintah Turki diketahui warga asal Lamongan adalah Ririn
Andriani (38), Istri Achsanul Huda yang sudah berangkat dahulu dan
bergabung dengan ISIS dan dikabarkan sudah meninggal di Syuriah. Serta
Tiara atau yang biasa dengan panggilan akrabnya Umi Dafa tak lain istri
dari Almarhum Muhammad Hidayah yang tertembak mati oleh Densus 88 di
Tulungagung, dan memiliki hubungan darah dengan Achsanul Huda.
Menurut Pemerhati Kontra teroris Haris Abu Ulya berpendapat, dalam
pandagan islam terkenal dengan tipologi hijrah memang ada kewajiban
kemana dan dimana. “ terlebih lagi jika ada muslimin yang hijrah kemana
pun tidak ada masalah dalam pandangan islam dan pemikiran sama yang
dikembangkan oleh ISIS dengan pemikiran dimana kembalinya umat islam
yang utuh, namun cara penyampaiannya gagasan tersebut kepada umat muslim
itu termasuk legal asalkan tidak ada kategori yang melawan pidana.”
Terang Abu Ulya.
Gagasan ISIS untuk mendirikan negara islam yang ditawarkan kepada
masyarakat tersebut belum tentu laku dan diterima masyarakat, cara
penawaranya tidak dengan teror karena islam juga tidak mengajarkan hal
seperti itu. “ Jika ada kaum muslimin yang hijrah ke timur tengah
mungkin tidak hanya ke ISIS bisa juga ke Al Qaidah karena pemahaman yang
mereka miliki, hingga membuat sebagai kewajiban untuk membantu saudara
muslim yang terdolimi.” Tandas pemerhati kontra teroris Abu Ulya.
AH alias Achsanul Huda adalah kakak dari Tiara dan Faruk seorang
mantan komandan FPI Kabupaten Lamongan sebelum dibekukan oleh FPI Pusat
yang bermarkas di Paciran, Lamongan. Sedangkan 7 lainnya yang masih
anak-anak yaitu Agha Rustam Rohmatulloh, Alya Nur Islami, Qorin
Munadiyatul Haq, Ikrimah waliyurrohman, Jauza Firdausi Nuzula, Nayla
Syahidah, Abdurrahman Umaro. Sementara 2 Keluarga yang lain dari Ciamis,
Jawa Barat dan satu orang dari Bandung, Jawa Barat.
Menaggapi 16 WNI yang diduga akan bergabung dengan ISIS, Mantan
Komandan Jihad Ambon, Ali Fauzi mengatakan, " terkait 16 WNI masih belum
ada deplu mengeluarkan siapa-siapa saja yang tertangkap," Jelas Ali
Fauzi adik dari Bom Bali 1 Amrozi dan Ali Ghufron.
Sementara itu Lanjut Komandan Jihad, perekrutan anggota ISIS bukan
kelompok baru. Yang saya tahu ada WNI yang tertangkap adalah seorang
perempuan karena akan menyusul keluarganya yang sudah ada disana, ini
greget istri yang ingin berkumpul dengan keluarganya.
Ali menambahkan kenapa mereka sampai tertangkap karena ketika grup
pertama berangkat penjagaan di Turki dan Indonesia masih belum ketat,
semakin menguat banyak pihak yang memberikan jalan mulus kepada kelompok
yang akan bergabung dengan ISIS". Tegas Ustad Ali panggilan akrabnya.
Oleh pemerintah Turki ke 16 WNI terdiri 3 Keluarga tersebut diamankan
karena diduga akan bergabung ISIS saat berada di perbatasan Turki dan
akan menyebrang ke Suriah pada hari Rabu
0 comments:
Post a Comment