3/27/2015

Minimnya UKM Berkualiatas



6 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) di Jatim, hanya ada 280an saja diantaranya yang memiliki kualitas ekspor. Sementara sisanya masih prlu didorong agar bisa memiliki produk yang berkualitas.
Itu dinyatakan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) seusai menghadiri Sosialisasi Pembentukan Infrastruktur Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Kelompok Fungsional di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (25/03/2015).

“Ada tiga upaya yang akan kami lakukan untuk membantuk pelaku UMKM di Jatim agar mampu bersaing dan memiliki produk yang berkualitas. Yakni dengan melakukan pelatihan SDM, mempermudah akses pembiayaan serta membantu pemasaran. Ketiga jalan upaya ini harus saling terintegrasi, tidak boleh sepotong-potong, “ ujarnya.

Terkait itu, di Pendopo Lokatantra dilakukan peluncuran program bantuan hibah koperasi bagi kelompok fungsional seperti majelis taklim, yasinan dan Aisyiyah serta Fatayat NU. Di Lamongan, akan dibentuk 225 unit koperasi syariah sebagai implementasi pembentukan lembaga keuangan mikro bagi lembaga fungsional tersebut.

Gus Ipul sendiri menyebut dasar pembentukan koperasi syariah tersebut didasari gagasan Gubernur Jatim Soekarwo bersamanya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat. Termasuk harus bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada rakyat.
“Mayoritas penduduk Jatim adalah muslim namun mampu menciptakan suasana yang stabil. Tapi itu bukan berarti semuanya baik-baik saja. Karena ada kesenjangan antara kaya dan miskin serta antara daerah satu dan lainnya di Jatim, “ katanya menjelaskan.

“Yang kami inginkan adalah adanya pertumbuhan ekonomi di Jatim yang berpihak pada rakyat. Terutama rakyat yang tidak mampu, “ sambungnya. Dikatakan olehnya, modal penting untuk mewujudkan itu adalah dengan pengarusutamaan gender. Yakni melakukan penguatan terhadap kaum perempuan.

“Jika kaum perempuan cukup ilmu dan cukup sehat, maka seluruh keluarga akan menjadi sehat, “ katanya. Sementara di sisi lain, sambung dia, akses permodalan masih belum bis amenjangkau semua rakyat. Dengan meluncuran program keuangan mikro berbasis syariah kepada ibu-ibu majelis taklim, dia berharap program itu bisa berjalan. Sebagaimana halnya program terdahulu, Koperasi Wanita (Kopwan).

Kopwan Amaliya Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring yang menjadi percontohan Kopwan di Jatim. Dari modal awalnya yang Rp 50 juta, kini total asetnya sudah mencapai Rp 2,5 miliar.

0 comments:

Post a Comment