6 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) di Jatim, hanya ada
280an saja diantaranya yang memiliki kualitas ekspor. Sementara sisanya
masih prlu didorong agar bisa memiliki produk yang berkualitas.
Itu dinyatakan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) seusai
menghadiri Sosialisasi Pembentukan Infrastruktur Keuangan Lembaga
Keuangan Mikro Berbasis Kelompok Fungsional di Pendopo Lokatantra
Lamongan, Rabu (25/03/2015).
“Ada tiga upaya yang akan kami lakukan untuk membantuk pelaku UMKM
di Jatim agar mampu bersaing dan memiliki produk yang berkualitas. Yakni
dengan melakukan pelatihan SDM, mempermudah akses pembiayaan serta
membantu pemasaran. Ketiga jalan upaya ini harus saling terintegrasi,
tidak boleh sepotong-potong, “ ujarnya.
Terkait itu, di Pendopo Lokatantra dilakukan peluncuran program
bantuan hibah koperasi bagi kelompok fungsional seperti majelis taklim,
yasinan dan Aisyiyah serta Fatayat NU. Di Lamongan, akan dibentuk 225
unit koperasi syariah sebagai implementasi pembentukan lembaga keuangan
mikro bagi lembaga fungsional tersebut.
Gus Ipul sendiri menyebut dasar pembentukan koperasi syariah tersebut
didasari gagasan Gubernur Jatim Soekarwo bersamanya untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat. Termasuk harus bisa
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada rakyat.
“Mayoritas penduduk Jatim adalah muslim namun mampu menciptakan
suasana yang stabil. Tapi itu bukan berarti semuanya baik-baik saja.
Karena ada kesenjangan antara kaya dan miskin serta antara daerah satu
dan lainnya di Jatim, “ katanya menjelaskan.
“Yang kami inginkan adalah adanya pertumbuhan ekonomi di Jatim yang
berpihak pada rakyat. Terutama rakyat yang tidak mampu, “ sambungnya.
Dikatakan olehnya, modal penting untuk mewujudkan itu adalah dengan
pengarusutamaan gender. Yakni melakukan penguatan terhadap kaum
perempuan.
“Jika kaum perempuan cukup ilmu dan cukup sehat, maka seluruh
keluarga akan menjadi sehat, “ katanya. Sementara di sisi lain, sambung
dia, akses permodalan masih belum bis amenjangkau semua rakyat. Dengan
meluncuran program keuangan mikro berbasis syariah kepada ibu-ibu
majelis taklim, dia berharap program itu bisa berjalan. Sebagaimana
halnya program terdahulu, Koperasi Wanita (Kopwan).
Kopwan Amaliya Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring yang menjadi
percontohan Kopwan di Jatim. Dari modal awalnya yang Rp 50 juta, kini
total asetnya sudah mencapai Rp 2,5 miliar.
0 comments:
Post a Comment