11/07/2014

Animo Masyarakat Lamongan terhadap olahraga bulu tangkis


Animo Masyarakat Lamongan terhadap olahraga bulu tangkis ternyata masih sangat tinggi. Buktinya, ketika dalam Pengenalan Bulu Tangkis Usia Dini Denga Metode Shuttle Time on The Road. Panitia, H Nur Salim hanya mendaftarkan akan ada 1.000 orang peserta. nyatanya membludak hingga mencapai 1.480 peserta.           
“Panitia pada awalnya mendaftarkan sebanyak 1.00 peserta. Namun dari hutangan kami, ternyata mencapai 1.480 orang peserta, “ kata Manajer MURI Sri
Widayati.
Dikatakannya, piagam pencatatan rekor tersebut diserahkan kepada Widjanarko Adi Mulya, Fadeli dan Nur Salim selaku pemrakarsa kegiatan. “Ini berarti adalah
rekor MURI yang ketujuh di Lamongan, “ sebut Sri Widayati.
Diungkapkannya, rekor sebelumnya adalah pembuatan wingko babat (2005), bakar ikan di atas kapal (2006), kain tenun ikat terpanjang (2009), rekor
menulis puisi terbanyak (2012), batik cap menggunakan bahan alami (2012) dan tabungan celengan (2014).
            Rekor  MURI  ketujuh  untuk  Lamongan  ini  bernomor  6.713/R.MURI/XI/2014.  Shuttle Time on The Road itu sendiri dilaksanakan di sepanjang Jalan
Lamongrejo di 51 lapangan.
Seperti diwartakan, Lamongan kembali mencatatkan diri dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Kali ini dalam rekor Pengenalan Bulu Tangkis Usia Dini
Dengan Metode Shuttle Time on The Road oleh sebanyak 1.480 peserta.
Lebih istimewa lagi, pencatatan rekor MURI yang ke-7 di Lamongan tersebut dihadiri Development Manager Badminton World Federation (BWF) John
Shearer. Juga terlhat hadir Wakil Sekjen Pimpinan Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indoensia (PP PBSI) Achmad Budiharto bersama Ketua Pengprov PBSI
Jatim  Widjanarko  Adi  Mulya,  Kabid  Pembinaan  Prestasi  PP  PBSI  Rexy  Mainaky  yang  juga  juara  dunia  1995  bersama  Ricky Subagja dan Bupati Lamongan
Fadeli.
Nur Salim menyebut kegiatan Shuttle Time on The Road itu sebagi upaya pengenalan bulu tangkis kepada anak usia dini. Juga untuk mengangkat citra
positif dan pengalaman yang menyenangkan dlaam bulu tangkis.
Sebelum pelaksanaan Shuttle Time on The Road tersebut, penitia kegiatan telah melaksanakan kegiatan pelatihan konshuttle time kepada puluhan guruguru. konsepnya sendiri adalah program pengembangan yang diberikan kepada guru di sekolah dasar berupa pelatihan mengajar bulutangkis untuk siswa.
Bupati Fadeli di kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Nur Salim, selaku pelaksana kegiatan. Kegiatan ini membuka ruang prestasi olahraga bulu
tangkis  Lamongan  untuk  menuju  tingkat  yang  lebih  tinggi.  “Disampaikan  terima  kasih  kepada  seluruh  pemrakarsa  kegiatan  ini.  Semoga  kerja  keras kita semua
membawa bulu tangkis semakin jaya, “ pesan dia.

0 comments:

Post a Comment